Asal Usul Desa Sendang Merupakan Tempat Pelarian Rakyat Majapahit

  • Oct 08, 2017
  • sendang-wonogiri
  • BERITA, LINGKUNGAN, TOKOH MASYARAKAT

Desa Sendang diapit dan berbatasan langsung dengan dua kecamatan yakni Kecamatan Wuryantoro di sebelah selatan dan Kecamatan Selogiri di sebelah barat. Di sisi timur Desa SendangĀ  terhampar perairan Waduk Gajah Mungkur. Ada cerita yang kental tentang nuansa perubahan zaman di desa seluas 200-an hektare (ha) ini. Berdasarkan penuturan dari Tokoh masyarakat sekaligus mantan Kades Sendang, H.Mino, Bc.Hk, bahwa Desa Sendang pada awalnya dihuni oleh para pelarian Kerajaan Majapahit pada masa-masa keruntuhannya. Para pelarian Kerajaan Majapahit ini lari karena enggan diperintah oleh Kesultanan Demak yang telah menaklukkan kerajaan yang beribu kota di Trowulan tersebut. Pasalnya, Kerajaan Demak memiliki keyakinan yang berbeda dengan mereka kala itu. Akhirnya mereka lari ke berbagai penjuru. Salah satunya ke Desa Sendang ini. Dan mereka pun tidak langsung menempati lokasi balai desa saat ini, namun mereka memilih bermukim di dekat puncak bukit Soko Gunung. Sekarang daerah tersebut dinamakan Dusun Sokogunung. Semakin lama, jumlah kepala keluarga yang tinggal di sana semakin banyak karena para pelarian itu beranak pinak. Akhirnya beberapa keluarga memilih turun dari bukit dan membuat tempat tinggal baru. Dari situ muncul permukiman baru di kaki Bukit Soko Gunung. Sebelum Waduk Gajah Mungkur [WGM] dibangun, ada sungai yang mengalir di bawah Bukit Soko Gunung. Karena zaman dulu sungai dianggap sebagai sumber kehidupan, maka semakin banyaklah orang-orang yang bermukim di situ, dan jadilah Desa Sendang. Kata "Sendang" dipilih karena di sekitar aliran sungai tersebut ada sebuah sendang. Desa Sendang memiliki daerah yang luas dan memiliki 15 dusun. Saking luasnya, ada sebuah dusun yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Nguntoronadi di sisi timur. Ketika ada proyek pembuatan Waduk Gajah Mungkur dimulai, ada delapan dusun yang terkena genangan air. Tiga di antaranya tenggelam karena terletak di sisi timur dan merupakan area pembuatan waduk. Mayoritas penduduk ketiga dusun yang tenggalam tersebut ikut program Bedol Desa yang dicanangkan Presiden ke-2 RI, Soeharto, saat pembangunan waduk WGM. Balai Desa yang kala itu berada di bawah dan terkena genangan air akhirnya dipindah ke tempat yang sekarang. Adapun Nama Kepala Desa Sendang dari awal berdiri adalah sebagai berikut :

  1. Taru Indroko
  2. Noyo Sukarto
  3. Kartono
  4. Plt Samsul
  5. Mino, Bc.Hk
  6. Djono
  7. Plt Murdoto
  8. Plt Sukirno
  9. Sriyatni
  10. Budi Hardono, S.E
Demikian cerita singkat tentang asal-usul Desa Sendang, semoga bermanfaat bagi para pembaca.