Upacara HUT ke-78 RI di Sendang Wonogiri, Digelar di Atas Air Waduk Gajah Mungkur

  • Aug 25, 2023
  • Agung Susanto

Wonogiri, sendang-wonogiri.desa.id -Ratusan relawan sosial hingga nelayan menggelar upacara peringatan HUT ke-78 RI di perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM). Peserta dan petugas upacara khidmat mengikuti kegiatan di atas perahu.

Upacara itu berlangsung di perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) kawasan Cakaran Desa Sendang Kecamatan Wonogiri. Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

"Ini (upacara di perairan WGM) ide dari relawan, inisiasi relawan untuk melaksanakan kegiatan upacara di alam. Akhirnya memilih waduk (WGM)," kata Kepala Dinas Sosial Wonogiri Kurnia Listyarini, usai mengikuti upacara, Kamis (17/8).

Ia mengatakan upacara di perairan WGM itu diikuti sekitar 400 orang. Ratusan orang itu terdiri dari relawan Tagana, TKSK, lembaga sosial, difabel, pedagang wisata, pendamping PKH, nelayan dan ASN di lingkungan Dinsos dan Disporapar Wonogiri.

Kurnia menambahkan upacara gabungan dari berbagai unsur di perairan itu baru kali pertama diadakan. Semua peserta dan petugas upacara berdiri di atas perahu.

"Ada prosesi pengibaran bendera juga. Yang bertugas membaca satu tempat dengan MC untuk mengurangi pergerakan. Komandan, inspektur dan pengibar bendera bergerak (menggunakan perahu)," ungkap dia.

Ia menuturkan upacara di WGM bertujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme bagi seluruh komponen masyarakat. Kemudian menguatkan sinergitas PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial) dalam menghadapi bencana baik di darat maupun di air.

Video Upacara HUT RI Ke-78 di perairan Waduk Gajah Mungkur Sendang Wonogiri

"Untuk mengangkat potensi WGM sebagai ikon wisata Wonogiri. Kemudian untuk menumbuhkan kepedulian dari masyarakat untuk menjaga lingkungan waduk. Sekarang (WGM) sudah banyak pembenahan, kita bantu sebarluaskan," kata Kurnia.

Ketua Tagana sekaligus Komandan upacara Sugiyanto mengatakan upacara di perairan WGM sudah pernah dilakukan beberapa puluh tahun lalu. Namun pada saat itu hanya dilakukan oleh nelayan dan skalanya kecil.

"Kebetulan kami punya ide itu (upacara di perairan WGM). Kita matur ke Dinsos. Akhirnya pemda tertarik. Awalnya acara climen tagana tapi akhirnya jadi acara besar," ungkap dia.

Ia menjelaskan, jarak daratan dengan lokasi inspektur upacara sekitar 100 meter. Sedangkan tempat bagi peserta lebih jauh.

"Ada pengibaran bendera. Berjalan menggunakan perahu. Kalau upacara di darat kan langkah tegap, kami pakai perahu," kata Sugiyanto.

Berdasarkan informasi dari Sugiyanto, ada sekitar 83 perahu yang dipakai dalam kegiatan upacara itu. Setelah upacara selesai ada aksi paralayang yang membawa bendera merah putih. (PPID)