Tips Internet Sehat dan Aman untuk anak

  • Mar 26, 2018
  • sendang-wonogiri

Sendang-wonogiri.desa.id│Saat ini dunia maya dan dunia nyata nyaris tak ada bedanya lagi. Bagaimana tidak, semua yang dilakukan di dunia nyata dapat dilakukan di dunia maya. Bermain, belajar, bekerja, berbisnis, bersosialisasi, bahkan bertamasya dapat kita lakukan di dunia maya. Jumlah pengguna internet di seantero dunia sudah mencapai 3,8 miliar atau 51 persen dari total populasi dunia, demikian menurut WeAreSocial.Com hingga Agustus 2017. Di Indonesia, pengguna internet sudah mencapai 32,3 juta, setidaknya di tahun 2016 menurut catatan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Dan sebanyak 40 persennya adalah pengguna media sosial (Tetra Pak Index, 2017). Angka-angka menakjubkan di atas menjadi bukti bahwa manusia kian tergantung dengan internet, termasuk anak-anak sekalipun. Bahkan dikatakan bahwa pengguna internet di Indonesia didominasi generasi Y atau milenials dan generasi Z. Mereka sudah sangat akrab dengan teknologi sejak lahir, atau kita menyebutnya sebagai kaum natif/asli teknologi. Namun itu bukan berarti siapa saja bisa dibebaskan berselancar di dunia maya tanpa rambu-rambu. Sebab dunia maya sama halnya dengan dunia nyata, juga diwarnai dengan kejahatan, hal-hal negatif yang dapat merugikan baik materi maupun non materi.

Internet Sehat

Anak harus mendapat bimbingan dan pengawasan dalam menggunakan internet (foto ilustrasi)

Internet Sehat Bagi generasi natif teknologi, yaitu milenial dan generasi Z, rasanya mustahil dipisahkan dari teknologi. Mereka lahir dan besar di tengah gempuran kemajuan teknologi yang sedemikian pesat. Telepon seluler (ponsel) pintar, komputer tablet, laptop, dengan akses internet di mana-mana, bukan lagi hal baru untuk mereka. Bahkan seorang bayi yang baru lahir sekali pun langsung dibuatkan akun media sosial (medsos) oleh orang tuanya. Aturan batasan usia bagi pengguna media sosial sering kali dilanggar. Anak-anak SD dan SMP sudah lincah mengetik status Facebook, mengunggah foto selfie di Instagram, bahkan video. Bangga? Tentu saja. Siapa yang tidak bangga memiliki generasi luar biasa itu. Di sisi lain, berita seputar korban-korban kejahatan siber tak kalah gencar. Pornografi siber yang mengancam anak dan remaja, penculikan oleh “teman” Facebook, penipuan di Instagram, hingga predator seks yang mengintai di medsos. Bagaimana agar kita dapat membebaskan generasi milenial dan Z mengakses internet, namun tetap membuat mereka aman dan nyaman? Berikut sejumlah tips yang dapat membantu.

Tip – tip  menjaga anak tetap aman di dunia maya :
  1. Masuklah ke dunia online mereka.

Keterlibatan orang tua di kehidupan online anak-anak sangat penting, mengingat anak-anak kini akrab dengan internet. Selayaknya Anda mengenal lingkup gerak mereka, pastikan juga Anda mengenal ‘taman bermain’ mereka yang lain. Pastikan mereka berselancar di dunia maya dengan aman. Membuat aturan Kebebasan yang tak ada batasnya dalam kegiatan online akan membawa dampak buruk bagi anak-anak. Akan lebih baik jika Anda membuat aturan mengenai lamanya waktu online dan situs-situs apa saja yang boleh atau tidak boleh mereka kunjungi. Anda bisa membicarakannya dulu dengan mereka, termasuk membicarakan mengenai konsekuensi jika mereka melanggar aturan tersebut.

  1. Perhatikan lokasi

Jangan membiarkan anak Anda memakai komputer di kamar pribadi, tempatkanlah komputer di tempat umum. Hal ini akan memudahkan Anda untuk memonitor penggunaannya.

  1. Setting mesin pencari

Search engine (mesin pencari) seperti Google menawarkan penyaringan yang bisa diklik di Preferences/Safe Search Filtering. Saat diaktifkan, ia mampu memblokir situs yang memuat konten seksual.

  1. Jadilah sahabatnya

Anjurkan anak Anda untuk memberitahu jika mereka menjumpai hal-hal yang membuatnya tak nyaman. Yakinkan dia bahwa Anda tidak akan berlebihan, menyalahkannya atau melarangnya berinternet.

  1. Kenali Situs dan aplikasi yang aman untuk usianya

Anda bisa mencari situs dan aplikasi yang cocok untuk usia anak Anda dengan konten yang bervariasi seperti tentang film, musik, sejarah, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.

  1. Ajarkan mereka untuk melindungi privasi

Anak-anak tidak sepenuhnya sadar mengenai konsekuensi mengumbar informasi-informasi pribadi. Nah, tugas Anda-lah untuk membuat anak-anak tahu mengenai sejumlah tindakan seperti : Hindari memberikan nama, nomor telepon, alamat email, alamat rumah, sekolah atau foto tanpa izin Anda. Hindari membuka email dari orang yang tidak dikenal. Tidak merespons pesan yang mengganggu. Menolak bertemu dengan orang yang dikenal melalui internet.

Internet positif

Saat ini telah lahir generasi milenial dan generasi Z yang mustahil dipisahkan dengan teknologi (sendang-wonogiri.desa.id)

Internet Sehat dengan mengenalkan Internet berdasar usia anak, pada usia ini anak harus didampingi oleh orang tua atau orang dewasa. Menggunakan internet bersama orang tua adalah hal yang terbaik. Hal tersebut bukan sekadar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orang tua. Sejak masuk usia ketiga, beberapa anak akan mendapatkan keuntungan jika mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk melakukan eksplorasi, menemukan pengalaman baru dan belajar dari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka dibiarkan menggunakan internet secara bebas. Orang tua harus memberikan penjelasan mengenai aktivitas apa saja yang terjadi di internet, situs yang bermanfaat dan tidak boleh diakses, serta ancaman yang berpotensi dihadapi. (admin)