TEMPE DELE POTENSI LOKAL DUSUN SELOPUKANG

  • Feb 07, 2018
  • sendang-wonogiri

SENDANG-sendang.desa.id │ Tempe adalah salah satu jenis makanan yang banyak difavoritkan oleh masyarakat Indonesia. Mengapa? Selain rasanya yang gurih, tempe ternyata mengandung banyak protein nabati yang sangat baik untuk metabolisme tubuh. Apalagi dewasa ini bermunculan ide masak yang terbuat dari tempe ini salah satunya adalah steak yang pasti tak kalah enaknya dari steak daging. Produksi tempe ini merupakan sebuah peluang untuk menjalani bisnis, di samping bisnis - bisnis lainnya yang juga dapat di lakukan di rumah. Terlebih cara pembuatan tempe ini sangatlah mudah untuk di pelajari dan dapat di lakukan di rumah tanpa membutuhkan tempat yang terlalu besar, namun sebelum kita berpikir untuk memulai berbisnis tempe terlebih dahulu kita harus mempelajari bagaimana proses fermentasi kacang kedelai ini bisa berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan tempe yang lezat dan menyehatkan. [caption id="attachment_699" align="aligncenter" width="257"] Tempe yang telah jadi setelah fermentasi[/caption] Ibu Darni, adalah salah seorang warga Dusun Selopukang, Rt 02/04 yang saat ini menjalani usaha tempe rumahan. Usaha membuat tempe ini sudah ditekuni sejak puluhan tahun lalu. Dengan di bantu anak dan suami, Ibu Darni menjalankan usaha tempe rumahan. Terkadang juga di bantu dengan tetangga dekatnya. Tempe yang di produksi di setorkan ke pasar Kota Wonogiri dan juga di jual eceran kepada warga sekitar. Meskipun proses pembuatannya masih dengan cara tradisional, tetapi mampu menghasilkan cita rasa tempe yang istimewa. [caption id="attachment_697" align="aligncenter" width="300"] Ibu Darni dan keluarga sedang membuat tempe[/caption] Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, Ibu Darni memilih kedelai yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur pengolahan harus dilakukan dengan cermat. Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp, pada biji kedelai. Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit yang akan digunakan. [caption id="attachment_698" align="aligncenter" width="284"] Kedelai direndam[/caption] Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga. Seperti : Baskom, Saringan, Dandang, Sotel kayu, Tampah, Kompor, Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati. [caption id="attachment_700" align="aligncenter" width="300"] Tempe kedelai setelah dibungkus dengan daun & kertas[/caption] Adapun bahan yang diperlukan antara lain Kacang kedelai, untuk bahan kedelai, baik juga dipertimbangkan untuk memakai bahan kedelai lokal yang sifatnya lebih organik dan ragi tempe. Langkah pembuatan tempe yang dilakukan Ibu Darni yaitu :

  1. Mencuci tampah, ayakan dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan.
  2. Membersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
  3. Merendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin ).
  4. Melepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian dicuci atau dibilas dengan menggunakan air bersih.
  5. Merebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
  6. Setelah biji kedelai terasa empuk, biji-biji tersebut dituangkan pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
  7. Menaburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai).
  8. Menyiapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus
  9. Memasukkan kedelai yang telah diberi ragi tempe ke dalam pembungkusnya, adapun ketebalannya diatur sesuai dengan selera
  10. Melakukan Proses fermentasi kacang kedelai pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
Yang perlu menjadi catatan, bahwa pembuatan tempe ini walaupun secara tradisional, Ibu Darni tetap memperhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja, karena akan meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan. (eds2)