Monitoring dan Evaluasi Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM di Dusun Selopukang

  • Feb 13, 2018
  • sendang-wonogiri

sendang-wonogiri.desa.id,SENDANG Tim Direktorat Pengabdian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang dipimpin oleh Dr.Mardhani Riasetiawan, MT, SE Ak pada siang ini, Selasa (13/02/2018) mengadakan monitoring dan evaluasi terkait pemasangan alat deteksi bencana pada program Penguatan Desa Tangguh Bencana di Dusun Selopukang, Desa Sendang. Rombongan tiba di Kantor Desa pukul 10.35 WIB disambut oleh Kepala Desa Sendang, Budi Hardono, S.E.

[caption id="attachment_820" align="aligncenter" width="300"] Tim UGM disambut Kades Sendang (Dok.sendang-wonogiri.desa.id)[/caption]

Kegiatan dilanjutkan monitoring dan evaluasi (Monev) ke lokasi pemasangan alat di Dusun Selopukang, tepatnya di Balai Dusun Selopukang, untuk melihat sampai dimana kemanfaatan alat ini bagi masyarakat di sekitarnya. Karena bebrapa waktu yang lalu Direktorat Pengabdian Universitas Gadjah Mada melaksanakan program penguatan desa tangguh bencana di salah satu dusun rawan bencana yaitu Dusun Selopukang, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Wilayah ini merupakan salah satu lokasi rawan bencana longsor karena aktivitas pergerakan tanah dan massa batuan yang sudah terjadi sejak lama menyebabkan risiko kerusakan lahan dan bangunan. Penguatan masyarakat tangguh bencana ini meliputi kegiatan mitigasi dan pemetaan lokasi serta bangunan yang berisiko terhadap ancaman rawan longsor. “Kita beberapa waktu lalu telah memetakan daerah rawan bencana dan memetakan rumah yang berisiko terdampak, sekarang kita lihat apakah alat ini masih berfungsi dan apakah perlu perbaikan” kata Dosen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA, Dr. Mardhani Riasetiawan, MT.

[caption id="attachment_815" align="aligncenter" width="300"] Alat deteksi bencana dipasang di Balai Dusun Selopukang (Dok.sendang-wonogiri.desa.id)[/caption]

Mardhani menambahkan kegiatan beberapa waktu lalu yang melibatkan 46 mahasiswa dari beberapa fakultas juga melakukan penyediaan jalur evakuasi dan titik kumpul di sekitar jalan desa yang dianggap rawan. Selain itu, kegiatan pengabdian yang bertajuk G-Connect Project: Konektivitas untuk daerah rawan bencana dan 3T, juga menerapkan aplikasi teknologi tepat guna dengan menyiapkan sistem pengendali dan pemantau jarak jauh informasi kebencanaan dengan mengimplementasikan IoT (internet of Thinks) dan Teknologi Cloud untuk membantu Daerah Rawan Bencana. “Aplikasi ini mampu merekam data lingkungan, dan menganalisisnya melalui cloud untuk menghasilkan informasi kebencanaan bagi masyarakat sekitar,”ujarnya.

[caption id="attachment_96" align="aligncenter" width="169"] Rangkaian alat deteksi yang dipasang di luar Balai Dusun Selopukang (Dok.sendang-wonogiri.desa.id)[/caption]

Tak hanya itu, kata Mardhani, dalam kegiatan ini juga mereka menyiapkan sistem pengendali dan pemantau jarak jauh untuk informasi kebencanaan. Sistem tersebut mengimplementasikan IoT (internet of Thinks) dan Teknologi Cloud untuk membantu Daerah Rawan Bencana. “Aplikasi ini mampu merekam data lingkungan, dan menganalisisnya melalui cloud untuk menghasilkan informasi kebencanaan bagi masyarakat sekitar,”ujarnya.

Menurut Mardhani, kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk menghilirisasi hasil-hasil penelitian tepat guna. Sehingga dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar dengan kondisi tertentu.

[caption id="attachment_813" align="aligncenter" width="300"] Tim dari UGM Meninjau daerah terdampak bencana tanah longsor, Dusun Nglegong[/caption]

Setelah selesai melakukan monitoring di Dusun Selopukang, Tim melanjutkan melihat daerah terdampak bencana tanah longsor di Dusun Nglegong. (adm2)