Kepala DKK Wonogiri imbau seluruh puskesmas siaga demam berdarah dengue

  • Jan 30, 2019
  • sendang-wonogiri

WONOGIRI - Ditemukannya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah puskesmas Kabupaten Wonogiri, dikhawatirkan akan menyebar. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) penyakit DBD, sementara pemerintah daerah melakukan upaya pencegahan.

[caption id="attachment_4390" align="aligncenter" width="300"]kader-jumantik

Kader Juru pemantau jentik dari berbagai desa di Kecamatan Wonogiri (Dok. desa.id - foto : agung)

[/caption]

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI disebutkan distribusi penyakit suspek DBD sejak minggu pertama 2019 tertinggi ada di Jawa Timur dengan jumlah suspek DBD 700 orang, diikuti Jawa Tengah 512 orang, dan Jawa Barat 401 orang. Suspek DBD, artinya belum tentu positif kasus DBD namun sudah harus menjadi kewaspadaan oleh masyarakat dan pemerintah. (Kemenkes RI).

[caption id="attachment_4388" align="aligncenter" width="300"]jumantik-dbd

Juru pemantau jentik saat lakukan kunjungan ke rumah warga (Dok. desa.id - foto : agung)

[/caption]

dr.Adhi Dharma,MM, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri melalui pesan singkatnya kepada seluruh Kepala UPTD Puskesmas se Kabupaten Wonogiri untuk tetap siaga menghadapi kasus DBD. Setiap Puskesmas diimbau untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Sehubungan semakin meningkatnya kasus Demam Berdarah di Kabupaten Wonogiri, dan sudah ada 1 kasus yang Meninggal dunia karena DSS, kami menghimbau dan mengajak Anggota Paguyuban Rumah Sakit Swasta Kabupaten Wonogiri untuk bisa berperan aktif sebagai perwujudan pelaksanaan Rumah Sakit Tanpa Sekat/Dinding, yang diartikan bahwa Institusi Rumah Sakit diminta berperan aktif melaksanakan peran Promotif dan Preventif di Lingkungan sekitarnya,” kata dr.Adhi Dharma.

[caption id="attachment_4389" align="aligncenter" width="225"]jumantik-dbd

Botol-botol bekas tidak lepas dari pantauan juru pemantau jentik saat lakukan kunjungan ke rumah warga (Dok. desa.id - foto : agung)

[/caption]

Lebih lanjut juga disampaikan, “Untuk itu kami mohon dukungan partisipasi dalam kegiatan penggerakan Masyarakat dalam Gebrak PSN (Gerakan Bersama Rakyat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara terprogram dengan berkoordinasi dengan Camat/Kepala Desa/Kelurahan dan Kepala Puskesmas setempat, utamanya adalah lingkungan sekitar Rumah Sakit,” jelasnya.

[caption id="attachment_2374" align="aligncenter" width="300"]puskesmas-wonogiri

Puskesmas Wonogiri I melakukan sosialisasi Gebrak PSN (Dokumen : Mbing)

[/caption]

Menindaklanjuti hal tersebut dr. Pitut Kristiyanta Nugraha,MM, Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1, memerintahkan kepada seluruh karyawan agar selalu melakukan sosialisasi tentang PSN yang dapat dilakukan melalui kegiatan menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas, plus mencegah gigitan nyamuk dengan cara mengimplementasikan gerakan 1 rumah 1 juru pemantau jentik (Jumantik). Serta meningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD, di antarnya melalui kegiatan pemantauan jentik berkala. Yakni dengan menyediakan bahan insektisida dan larvasida untuk pemberantasan nyamuk dan jentik. (admin-mBinG)