Kenali diare pada anak : jenis, tanda bahaya dan pencegahan

  • Jan 17, 2019
  • sendang-wonogiri

sendang-wonogiri.desa.id │Diare adalah suatu kondisi buang air besar yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan lendir. Adapun Jenis Diare yang pertama yakni Diare akut : terjadi selama 3-5 hari, kedua Diare berkepanjangan : berlangsung antara 7-14 hari dan ketiga Diare kronik : berlangsung lebih dari 14 hari . Penyebab diare adalah sebagai berikut, antara lain Infeksi : virus, bakteri, parasit. Juga akibat Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. Dan gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau protein.

[caption id="attachment_4335" align="aligncenter" width="300"]diare-anak

Ilustrasi : anak mengalami sakit perut karena diare (foto : pixabay)

[/caption]

Tanda dan Gejala Diare bervariasi, umumnya meliputi perut kembung atau kram, tinja encer, rasa mulas, atau terkadang mual dan muntah. Penderita dapat mengalami satu atau beberapa gejala sekaligus, tergantung dari penyebab diare. Gejala lainnya yang mungkin juga dapat terjadi adalah : penurunan berat badan,tinja berlendir, berdarah, atau mengandung makanan yang belum tercerna, Demam, Sakit kepala. Sedangkan tanda-tanda yang menunjukkan penderita diare mengalami dehidrasi adalah: pusing, rasa haus berlebihan, urine menjadi sedikit atau berwarna gelap, mulut dan kulit kering, lemas.

[caption id="attachment_4336" align="aligncenter" width="319"]sakit-diare

Ilustrasi : bayi mengalami diare (foto : pixabay)

[/caption]

Pada bayi atau anak-anak, dehidrasi juga bisa dikenali dari gejala mata, perut, dan pipi yang terlihat cekung. Air mata berkurang saat menangis.Tidak ada urine pada popok selama 3 jam atau lebih dan rewel. Segera cari pertolongan medis jika bayi atau anak-anak yang mengalami diare selama lebih dari 24 jam, terutama jika disertai gejala dehidrasi, demam melebihi 39 derajat Celsius, tinja mengandung nanah, atau tinja berwarna hitam.

Cara Penanganan Diare dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit, tetap minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang sebanyak 250cc dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam. Tetap makan dan minum, istirahat yang cukup, apabila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur, berikut dosis penggunaan oralit berdasarkan usia yang diminum pada tiga jam pertama.Usia dibawah 1 tahun = 300 ml atau 1,5 gelas.Usia 1 – 5 tahun = 600 ml atau 3 gelas, Usia 6 – 12 tahun = 1,21 atau 6 gelas dan Usia diatas 12 tahun – Dewasa = 2,41 atau 12 gelas. Berikut penggunaan oralit berdasarkan usia yang diminum setelah BAB atau muntah : usia dibawah 1 tahun = 100 ml atau 0,5 gelas (setengah gelas), usia 1 – 5 tahun = 200 ml atau 1 gelas, usia 5 – 12 tahun = 300 ml atau 1,5 gelas, usia diatas 12 tahun – Dewasa = 400 ml atau 2 gelas, Catatan: 1 bungkus Oralit = 1 gelas = 200 ml.

[caption id="attachment_4337" align="aligncenter" width="258"]puskesmas-wonogiri 1

Penulis artikel : dr. Kurnia Yuniati / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 (foto : pixabay)

[/caption]

Cara untuk mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut : Pemberian ASI Eksklusif s/d 6 bulan, mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak. BAB pada tempatnya, jangan makan di sembarang tempat. Menggunakan air matang untuk minum, memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan status gizi, dan imunisasi. (artikel warga : dr. Kurnia Yuniati / UPTD Puskesmas Wonogiri 1)