ANAK RANTING PERSINAS ASAD DESA SENDANG IKUTI FESTIVAL PASANGGIRI

  • Jan 14, 2018
  • sendang-wonogiri
  • BERITA, SENI DAN KEBUDAYAAN

Pengurus Anak Ranting Persinas (Persatuan Silat Nasional) ASAD, Desa Sendang telah mengikuti Festival Pasanggiri yang digelar oleh Pengurus Ranting Persinas Asad Kecamatan Wonogiri pada malam pergantian tahun baru 2018. Acara dilaksanakan, Senin (31/12/2017) di Padepokan Silat Gunung Gandul, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri. Ketua Pengurus Anak Ranting Persinas Desa Sendang, Supri mengatakan lomba pencak silat ini diikuti beberapa desa & kelurahan se Kecamatan Wonogiri terbagi dalam beberapa kategori perorangan, massal maupun beregu, serta dari semua tingkatan umur mulai usia SD hingga Manula. “ Kategori usia dini, massal, beregu (3-5 orang) yang dinilai adalah ketepatan & kekompakan dalam memperagakan jurus silat “ kata Supri. Supri melaporkan, kegiatan yang diikuti ini sengaja dilaksanakan di penghujung tahun 2017 sampai malam pergantian tahun dengan tujuan mengarahkan anak-anak muda, calon generasi bangsa untuk aktif dalam kegiatan olahraga bela diri silat sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Tujuan lain supaya anak-anak, remaja tidak menghambur-hamburkan uang di pergantian tahun baru. “ Kami mengikuti acara ini supaya anak remaja tidak hanyut kedalam perayaan akhir tahun yang sia-sia. Diharapkan kegiatan ini berpengaruh positif dalam membentuk mental & fisik generasi muda. Pengurus Anak Ranting Persinas Asad Desa Sendang mengajak anak-anak Indonesia menjadikan tahun baru lebih mawas diri, berbenah dan mandiri ”tandas supri. Acara kemarin dibuka oleh Pembina Persinas Asad Kecamatan Wonogiri, Agung Susanto, S.E yang juga merupakan Sekretaris Desa Sendang itu merasa bangga & senang atas terselenggaranya acara tersebut. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan Persinas ASAD ini, sebab kegiatan olahraga dapat memperkuat persatuan, menyehatkan jiwa & raga. Tentu dapat melatih kedisiplinan, kekompakan dan kejujuran, sekaligus membentuk karakter generasi muda untuk mewarisi seni tradisional nenek moyang kita, ” kata Agung. (red/agg)