Jelang kualifikasi PON 2023, FASI gelar Pelatda Parayalang di Bukit Joglo Sendang

  • May 25, 2023
  • Agung Susanto

WONOGIRI, sendang-wonogiri.desa.id – FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) Pengurus Paralayang Provinsi Jawa Tengah menggelar Pelatda paralayang di Bukit Joglo, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri sejak 23 hingga 27 Mei 2023 mendatang. Pelatda ini diikuti 125 atlit dan 6 personil staf pelatih.

Ketua Pengprov Paralayang Jateng, Nur Cholis mengatakan bahwa semakin mendekatinya event babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023 pihaknya mengadakan latihan Cross Country (XC) untuk meningkatkan ketrampilan atlit paralayang. “Bukit Joglo, Sendang kami pilih sebagai tempat latihan karena wilayah ini memang memiliki cukup potensi untuk olahraga paralayang, terkenal untuk cross country-nya. Infrasrtukur jalan ke lokasi take off sangat bagus, kuliner di desa ini juga cukup lengkap,” jelas Nur Cholis.

Ia menambahkan, anggaran kegiatan ini secara mandiri ditanggung para komunitas pecinta paralayang. Lalu untuk menambah wawasan para peserta, juga digelar sharing session dan coaching clinic paralayang bersama atlit-atlit paralayang dari dalam negeri yakni Manado, Bali serta atlit luar negeri seperti Malaysia.

https://www.youtube.com/watch?v=_H_6KwKoEic

Sementara itu, Kades Sendang, Sukamto Priyowiyoto menyampaikan, event ini diharapkan  meningkatkan  kunjungan wisata ke Desa Sendang. Dikatakan, sebagai upaya menarik wisatawan, ia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memilih Bukit Joglo untuk tempat latihan maupun menggelar event paralayang skala nasional maupun internasional. “Paralayang menjadi suguhan hiburan bagi para wisatawan di destinasi wisata alam kami,” imbuhnya.

Kades Sendang yang akrab disapa Mas Kamto ini berharap kalender paralayang FASI pusat maupun provinsi dapat digelar didesanya. Menurutnya, kalau ingin mewujudkan mimpi sebagai destinasi wisata dirgantara terdepan di Jateng, Sendang harus siap dari segi infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM). “Kuncinya adalah memperkuat aksessibilitas, atraksi, dan amenitas (3A). Namun, yang tidak kalah penting adalah komitmen dari pemangku wilayah, karena mereka pembuat kebijakan,” pungkasnya.